Selasa, 14 Desember 2010
Jumat, 10 Desember 2010
SPEEDY
| Type Paket layanan Speedy | Line Speed | Target |
| Paket Mail | 1 Mbps | Entry level user with limited time (15 jam/bulan) |
| Paket Chat | 1 Mbps | Advance user with limited time (50 jam/bulan) |
| Paket Family | 384 Kbps | Home user basic (browse, chat, download) |
| Paket Load | 512 Kbps | Home user advance (browse, game, download) |
| Paket Game | 1 Mbps | Internet for share up to 10 users |
| Paket Executive | 2 Mbps | Internet for share up to 20 users |
| Paket Biz | 3 Mbps | Internet for share up to 30 users |
SPEEDY Limited
Paket Mail untuk 15 jam (1 Mbps)Paket
Chat untuk 50 jam (1 Mbps)
SPEEDY Semi unlimited
Paket Family merupakan paket semi unlimited 384 kbps
Paket Load merupakan paket semi unlimited 512 kbps
Catatan : Setelah quota mencapai 3 GB, kecepatan efektif berubah menjadi 128 kbps dari semula up to 384 kbps dan 512 kbps.
SPEEDY Unlimited
Paket Game merupakan paket unlimited 1 Mbps
Paket Executive merupakan paket unlimited 2 Mbps
Paket Biz merupakan paket unlimited 3 Mbps
Perbandingan antar paket Speedy adalah sebagai berikut:
Jumat, 05 November 2010
Sejumlah Korban Tsunami Mentawai yang Dilaporkan Tewas Ditemukan Hidup
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Rabu (3/11/2010).
"Beberapa korban yang dilaporkan wafat, ternyata ditemukan hidup. Jumlahnya sekitar 22 orang," kata Andi.
Andi menambahkan, data terakhir mengenai korban tsunami di Mentawai yang diterimanya dari Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat adalah 428 orang meninggal dan 74 orang hilang.
"Untuk korban luka berat sebanyak 173 oran dan 325 orang luka ringan. Jumlah pengungsi dilaporkan sebanyak 15.097 orang," ungkap Andi.
Gempa 7,2 SR yang disusul dengan gelombang tsunami menghantam Kepulauan Mentawai 25 Oktober lalu. Namun kejadian tersebut baru diketahui banyak pihak keesokan harinya.
Gelombang tsunami memporak-porandakan sejumlah kawasan di Kabupaten Mentawai. Bahkan beberapa desa di kawasan Pagai Selatan dan Utara rata dengan tanah.
Sampai saat ini bantuan untuk para korban terus mengalir dari berbagai pihak. Sayangnya penyaluran bantuan, khususnya ke pulau-pulau kecil, belum sepenuhnya bisa dilakukan. Kondisi cuaca yang buruk kerap menjadi kendala tim SAR dan petugas lainnya menyalurkan bantuan.
(Detik.com)
Kamis, 04 November 2010
Si Tukang Kayu dan Rumahnya
Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya.
Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.
Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ”katanya, “hadiah dari kami.” Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainyasaja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinyasendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.
Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.
Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olahhanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.
Pojok Renungan:“Hidup adalah proyek yang kamu kerjakan sendiri”.